Pertanyaan Fiqih: Menyingkap Kebingungan Kita dalam Praktik Agama

Posted on

Jakarta, 12 Juli 2021 – Sebagai umat muslim yang taat, kita pasti seringkali dihadapkan pada berbagai pertanyaan seputar fiqih dalam menjalankan ibadah sehari-hari. Meskipun telah ada pedoman dalam agama yang telah disusun oleh para ulama, namun ketika menghadapi situasi dunia nyata, terkadang kita masih merasa bingung, ya kan?

“Apakah boleh menunda shalat jika sedang bepergian?”

“Bagaimana hukum berpuasa bagi perempuan hamil?”

“Bisakah kita menggunakan produk kecantikan yang mengandung zat haram?”

Itulah beberapa contoh pertanyaan fiqih yang kerap melintas dalam pikiran kita. Sayangnya, tidak semua dari kita memiliki akses mudah untuk menemukan jawabannya. Jika kita mencarinya di mesin pencari seperti Google, seringkali para ulama dan pandit agama hanya menjawab dalam bahasa yang formal dan kaku. Kita butuh penjelasan yang mudah dipahami, santai, dan sekaligus mendalam.

Nah, bagi Anda yang tengah mencari jawaban seputar pertanyaan-pertanyaan fiqih, tidak perlu khawatir lagi! Artikel ini hadir untuk membantu menyingkap kebingungan kita dan memberikan penjelasan yang santai namun tetap mengedepankan kebenaran agama.

Berikut akan dijelaskan beberapa pertanyaan fiqih umum yang sering membuat kita bingung dalam menjalankan agama:

1. Apakah boleh menunda shalat jika sedang bepergian?

Tidak sedikit di antara kita yang sering merasa bingung ketika berada dalam perjalanan jauh. Sebagian beranggapan bahwa shalat dapat ditunda sampai kita tiba di tujuan, sedangkan sebagian lagi merasa perlu untuk menjalankan shalat segera meskipun dalam kondisi bepergian. Lalu, mana yang benar?

Menurut mayoritas ulama, boleh menunda shalat saat dalam perjalanan asalkan niat untuk menunaikannya tetap ada. Namun, jika kita tahu bahwa kita akan mampu melaksanakannya dengan lebih baik sebelum berangkat, tentu lebih baik untuk melakukannya demi menjaga kualitas ibadah kita.

2. Bagaimana hukum berpuasa bagi perempuan hamil?

Masalah ini memang cukup sering menjadi perdebatan di berbagai forum. Ada yang beranggapan bahwa perempuan hamil boleh tidak berpuasa sepanjang bulan Ramadhan, sedangkan ada pula yang meyakini bahwa perempuan hamil sebaiknya tetap berpuasa kecuali jika ada risiko bagi kesehatan ibu atau bayi dalam kandungan.

Menurut kebanyakan ulama, perempuan hamil diberikan kelonggaran untuk tidak berpuasa jika terkait dengan kesehatan ibu maupun bayi dalam kandungan. Jadi, bagi perempuan hamil yang ingin berpuasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna memastikan keamanan bagi kesehatan.

3. Bisakah kita menggunakan produk kecantikan yang mengandung zat haram?

Tentu saja, kita ingin terlihat cantik dan menarik. Namun, apakah kita boleh menggunakan produk kecantikan yang mengandung zat haram seperti babi atau alkohol?

Menurut ulama mayoritas, penggunaan produk kecantikan yang mengandung zat haram harus dihindari. Karena pada dasarnya, Islam mengajarkan kita untuk menjaga kesucian tubuh dan jiwa. Karenanya, penting bagi kita untuk selalu memeriksa kandungan produk yang kita gunakan dan memilih yang halal serta aman.

Dalam kesimpulan, meskipun kita kerap kali bingung dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan fiqih sehari-hari, penting bagi kita untuk terus belajar dan mencari ilmu. Karena dengan ilmu, kita dapat menjalankan agama dengan baik dan benar, tanpa harus merasa bingung.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai beberapa pertanyaan fiqih umum yang sering kita hadapi. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih baik bagi kita semua dalam menjalankan agama dengan bijak.

Penulis: Fatimah Ummah

Apa Itu Pertanyaan Fiqih?

Pertanyaan fiqih adalah pertanyaan yang berkaitan dengan hukum Islam atau syariah Islam. Fiqih sendiri adalah cabang dalam agama Islam yang mempelajari hukum-hukum Islam berdasarkan Al-Quran, hadis, ijtihad (penalaran hukum), dan pendapat para ulama. Pertanyaan fiqih mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk ibadah, muamalah (transaksi), hukum pidana, hukum keluarga, dan masih banyak lagi.

Pentingnya Pertanyaan Fiqih

Pertanyaan fiqih memiliki peran yang penting dalam kehidupan seorang Muslim, karena dengan mengetahui hukum-hukum Islam yang berlaku, seseorang dapat menjalankan agamanya dengan benar dan menghindari perbuatan yang dilarang dalam Islam. Selain itu, pertanyaan fiqih juga membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Membuat Pertanyaan Fiqih

Untuk dapat membuat pertanyaan fiqih dengan baik, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang hukum Islam dan kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip hukum Islam dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Berikut adalah cara-cara membuat pertanyaan fiqih yang lengkap:

  1. Identifikasi Masalah: Mulailah dengan mengidentifikasi masalah atau situasi yang berkaitan dengan hukum Islam.
  2. Periksa Sumber Hukum: Periksa sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Quran, hadis, dan fatwa-fatwa ulama untuk mencari jawaban yang sesuai.
  3. Pertimbangkan Konteks: Pertimbangkan konteks dan kondisi spesifik yang terkait dengan masalah yang sedang dipertanyakan.
  4. Konsultasikan dengan Ulama: Jika masih ada keraguan, konsultasikanlah dengan ulama atau ahli fiqih yang kompeten untuk mendapatkan penjelasan yang lebih jelas dan akurat.
  5. Gunakan Logika dan Penalaran: Gunakan logika dan penalaran untuk menerapkan prinsip-prinsip hukum Islam secara tepat dalam situasi yang diberikan.
  6. Jawablah dengan Jelas dan Tepat: Sampaikan jawaban atau fatwa dengan jelas dan tepat, berdasarkan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang hukum Islam.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Apa yang dimaksud dengan fatwa?

Fatwa adalah pendapat atau penjelasan dari seorang ulama atau ahli fiqih tentang hukum Islam yang berkaitan dengan masalah atau situasi tertentu.

Apa bedanya antara ijtihad dan taqlid?

Ijtihad adalah usaha seorang ulama atau ahli fiqih dalam mencari penyelesaian atau jawaban hukum untuk masalah-masalah baru yang belum terdapat dalam sumber-sumber hukum Islam yang ada. Taqlid, di sisi lain, adalah mengikuti atau mentaati pendapat dan fatwa ulama yang dianggap sebagai otoritas dalam hukum Islam.

Apakah pertanyaan fiqih hanya berkaitan dengan ibadah saja?

Tidak, pertanyaan fiqih tidak hanya berkaitan dengan ibadah, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti muamalah (transaksi), hukum pidana, hukum keluarga, dan masih banyak lagi.

Kesimpulan

Dalam Islam, pertanyaan fiqih memiliki peran penting dalam menjalankan agama secara benar dan menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami hukum-hukum Islam, seseorang dapat menjalankan agamanya dengan baik dan menghindari perbuatan yang dilarang. Untuk itu, penting bagi umat Islam untuk mempelajari fiqih dan mencari jawaban yang tepat atas pertanyaan fiqih yang mereka hadapi. Jika masih ada keraguan, konsultasikanlah dengan ulama atau ahli fiqih yang kompeten untuk mendapatkan penjelasan yang lebih jelas dan akurat. Mari terus belajar dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari!

Emery Kale S.Pd
Guru yang tidak hanya mencerdaskan di kelas, tapi juga meneliti dan mengajak menulis. Mari bersama-sama membuka jendela ilmu pengetahuan melalui tulisan-tulisan yang bermakna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *