Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/www/html/pendidikanmaju.com/wp-content/themes/superfast/template-parts/content-single.php on line 35

Apa Itu Risiko Dalam Sebuah Bisnis?

Posted on

Setiap hal yang kita lakukan, setiap keputusan yang kita ambil, setiap langkah yang kita tempuh semuanya memiliki risikonya tersendiri. Begitu pula dengan bisnis. Menjalankan sebuah bisnis tentu tidak luput dari risiko-risiko di dalamnya. Agar terkendali dengan baik, diperlukan manajemen risiko dalam bisnis. Sebelum beranjak ke pembahasan mengenai manajemen risiko, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu risiko. Artikel ini akan mengupas secara lengkap mengenai risiko yang terdapat dalam bisnis.

Apa Itu Risiko?

Pertama-tama, perlu diketahui terlebih dulu apa itu risiko. Menurut Jeff Woodward (1986) dalam bukunya Insurance Principle, menyebutkan bahwa secara operasional risiko dapat diartikan sebagai uncertainty of financial loss atau kerugian yang tidak pasti. Dari pengertian ini, dapat dilihat bahwa risiko memiliki dua unsur: uncertainty (ketidakpastian) dan loss (kerugian). Oleh karenanya, apapun yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian disebut sebagai risiko. Hal ini juga sama disebutkan oleh Bank Indonesia, bahwa risiko merupakan potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu. Risiko juga dianggap sebagai kendala atau penghambat suatu tujuan yang dengan kata lain dapat memberikan dampak negatif kepada tujuan yang ingin dicapai.

Sumber-Sumber Risiko

Selain mengetahui macam-macam risiko, mengetahui sumber-sumber penyebab risiko tersebut juga sangatlah penting. Menurut Tony Pramana (2011), terdapat tiga sumber dari risiko, yaitu:

Risiko Sosial

Sumber: nbcnews.com

Sumber utama risiko adalah masyarakat. Tindakan orang lain bisa saja menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan, baik itu yang dilakukan oleh satu oleh ataupun oleh banyak orang. Contoh: kecelakaan kendaraan di jalan raya yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan yang tidak sesuai aturan ataupun sarana jalan yang tidak memenuhi standar, tawuran yang dilakukan oleh sekelompok massa, vandalisme, dan sebagainya.

Risiko Fisik

Sumber: www.washingtonpost.com

Sumber risiko fisik sebagian besar disebabkan oleh fenomena alam dan lainnya disebabkan oleh kesalahan manusia (Darmawi, 2004).  Contoh: kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh jalanan yang licin karena hujan atau keteledoran manusia, tanah longsor dan banjir yang menyebabkan pemukiman rusak, tsunami dan gunung meletus yang menyebabkan kematian, dan sebagainya.

Risiko Ekonomi

Sumber: wikimedia.org

Sumber risiko ekonomi disebabkan oleh adanya perubahan aktivitas di bidang ekonomi. Contoh: inflasi, fluktuasi harga, ketidakstabilan ekonomi suatu negara, daya beli merosot, dan sebagainya.

Macam-Macam Risiko Bisnis

Risiko sendiri memiliki beragam macam. Kira-kira apa saja macam-macam risiko dalam bisnis? Risiko dapat dibedakan menjadi 3 macam (Djojosoedarso, 2003):

Menurut sifatnya

    • Risiko yang tidak disengaja (risiko murni), contoh: terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan, dan sebagainya.
    • Resiko yang disengaja (risiko spekulatif), contoh: utang piutan, perjudian, dan sebagainya.
    • Risiko fundamental, contoh: banjir, angin topan, dan sebagainya.
    • Resiko khusus, contoh: kapal tenggelam, pesawat jatuh, tabrakan mobil, dan sebagainya.
    • Risiko dinamis, contoh: risiko teknologi.
    • Risiko statis, contoh: hari tua, kematian.

Menurut bisa atau tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain:

    • Risiko yang bisa dialihkan kepada pihak lain, contoh: risiko yang dapat dicover oleh asuransi.
    • Risiko yang tidak bisa dialihkan kepada pihak lain, contoh: semua risiko spekulatif dan tidak dapat dicover oleh asuransi.

Menurut sumber atau penyebab timbulnya:

    • Risiko internal, contoh: kecerobohan karyawan, kecelakaan kerja, kesalahan manajemen, dan sebagainya.
    • Risiko eksternal, contoh: penipuan, persaingan, fluktuatif harga, perubahan kebijakan pemerintah, dan sebagainya.

Cara Penanganan Risiko Bisnis

Risiko akan selalu ada di kehidupan kita, apalagi dalam menjalankan bisnis. Karenanya, perlu dipersiapkan upaya-upaya penanganan agar risiko tersebut tidak menimbulkan kerugian yang besar dan dapat berdampak buruk untuk segala aspek lainnya. Penanganan risiko sendiri telah menjadi ilmu yang dapat dipelajari yang adalah Risk Management. Adapun tujuan dari penanganan risiko adalah (Hery, 2015):

  • Penanganan risiko berkaitan dengan tindak lindung risiko, yaitu bagaimana cara terbaik untuk menangani kejadian risiko yang dapat timbul atau dengan kata lain merupakan cara dalam mengelola potensi risiko.
  • Penanganan risiko adalah sebuah proses untuk memodifikasi risiko sehingga dapat dihilangkan atau dikurangi.
  • Proses ini bertujuan untuk menemukan metode atau rencana penanganan yang paling tepat, dalam rangka mengelola risiko dengan alokasi biaya dan sumber daya yang paling efisien dan
  • Dengan adanya penanganan, diharapkan dapat menurunkan kadar bahaya dari suatu risiko.

Beberapa jenis penanganan risiko yang dapat dilakukan untuk menangani risiko, diantaranya adalah (Hery, 2015):

Sumber: propertycasualty360.com
  1. Menerima Risiko (risks acceptance), ini dilakukan ketika risiko yang akan dihadapi tidak dapat terhindarkan atau dikurangi karena sudah merupakan bagian dari lingkup kerja organisasi.
  2. Menghindari Risiko (risks reduction), ini dilakukan ketika perusahaan memiliki opsi menghindari atau tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat menimbulkan risiko.
  3. Mengurangi atau Memitigasi Risiko (risks reduction or mitigate), ini dilakukan dengan mengurangi kemungkinan terjadinya risiko melalui pembatasan aktivitas tertentu dan melakukan pengawasan terhadapnya.
  4. Membagi Risiko (risks sharing), ini dilakukan dengan membagi proses menjadi tahapan yang ditangani oleh pihak lain dan masing-masing bertanggung jawab terhadap tahapan yang dikerjakan.
  5. Mengalihkan Risiko (risks transfer), ini dilakukan dengan cara mengalihkan risiko yang dimiliki kepada pihak lain sepenuhnya seperti membeli asuransi atau melakukan Walaupun begitu, bisa saja pihak lain yang menerima pengalihan tidak melaksanakan kewajibannya dalam bertanggung jawab terhadap risiko yang diterimanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *