Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/www/html/pendidikanmaju.com/wp-content/themes/superfast/template-parts/content-single.php on line 35

Apa Itu Business Model Canvas?

Posted on

Business Model Canvas (BMC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai dan mengubah sebuah model bisnis. Model ini menjelaskan alasan bagaimana suatu perusahaan dapat menciptakan dan memberikan values (nilai) kepada pelanggannya.

Business Model Canvas pertama kali dicetuskan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yaitu “Business Model Generation”. Terdapat sembilan elemen yang dapat membantu para pengusaha untuk memetakan bisnisnya. Setiap elemen nantinya akan diisi dengan hipotesis dari pemilik usaha tentang bisnisnya, selanjutnya dapat diubah setelah menemukan ketidakcocokan antara hipotesis yang dibuat dengan fakta yang ada di lapangan.

Business Model Canvas merupakan salah satu alat dalam membuat model bisnis yang paling populer dan sering digunakan oleh sebagian orang. Biasanya, Business Model Canvas digunakan saat akan membuat model bisnis di awal pembentukan sebuah bisnis baru ataupun pada saat ingin mengubah atau mengganti model bisnis pada sebuah bisnis yang sudah memiliki model bisnis dikarenakan beberapa hal. Apa saja manfaat dari membuat Business Model Canvas?

Sifat Business Model Canvas yang Fokus

BMC dirancang untuk memandu pemikiran melalui masing-masing komponen kunci atau blok elemen untuk merancang model bisnis. Dalam hal ini memungkinkan bisnis untuk memahami bagaimana masing-masing aspek berhubungan dengan yang lain; bagaimana fungsi, aktivitas dan proses saling terkait dan saling terkait.

Ini membuat kita berpikir tentang bisnis kita dengan cara yang lebih sistematis dan formal, memastikan bahwa setiap area tercakup secara efektif untuk menghasilkan gambaran bisnis yang lebih komprehensif dan dipertimbangkan

BMC memfokuskan bisnis pada elemen strategis yang paling penting dan akan memiliki dampak terbesar pada mendorong pertumbuhan. Sifat visualnya membantu pemahaman dengan dapat melihat gambaran keseluruhan bisnis dan dengan demikian melihat area kekuatan dan kelemahan tergantung pada input.

Business Model Canvas Bekerja Cepat dan Gesit

Prinsip utama BMC adalah berkonsentrasi pada kualitas daripada kuantitas. Konstruksi BMC sederhana dan fokus, karenanya cepat untuk memulai, mengembangkan, dan mengulangi. Ini adalah ‘alat hidup’ yang harus diuji dan bekerja kembali seiring waktu, menumbuhkan mentalitas perencanaan, verifikasi, dan iterasi yang gesit. Pada titik mana pun, BMC hanyalah serangkaian hipotesis yang perlu diuji dan divalidasi dengan pelanggan aktual.

Business Model Canvas Menjadi Bahasa Umum

Salah satu kehebatan BMC adalah ia menciptakan referensi umum dan bahasa yang dapat digunakan untuk mengartikulasikan, berbagi, dan dengan demikian memperoleh feedback pada setiap model bisnis dan bagian-bagian penyusunnya. Sifat intuitifnya tidak membutuhkan pengartian dan karenanya mudah ditafsirkan dan dikonsumsi. Ini memberikan referensi langsung namun transparan yang dapat digunakan secara internal di seluruh tim, serta secara eksternal dengan penasihat, investor, dan mitra.

9 Elemen Business Model Canvas

Customer Segments


Pada blok customer segments atau segmen pelanggan, perusahaan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi yang ingin dijangkau untuk dilayani oleh perusahaan tersebut. Customer segments adalah salah satu blok bangunan paling penting dalam Business Model Canvas untuk bisnis, sehingga membuat blok elemen ini dengan benar adalah kunci kesuksesan dari bisnis.

Value Propositions

Value propositions atau proposisi nilai menggambarkan gabungan antar produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai merupakan kesatuan atau gabungan dari manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.

Channels

Channels atau saluran distribusi value propositions menggambarkan bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan mereka dan menjangkaunya.

Customer Relationships

Customer relationships atau hubungan pelanggan menunjukkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik.

Revenue Streams

Revenue streams atau arus pendapatan menggambarkan keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan.

Key Resources

Key resources menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi.

Key Activities

Key activities adalah elemen yang menunjukkan aktivitas yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja.

Key Partners

Key partners untuk menunjukkan bagaimana jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja.

Cost Structure

Cost structure adalah elemen yang menunjukkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoprasikan model bisnis.

Lantas, apa saja langkah-langkah ketika ingin menyusun sebuah Business Model Canvas?

Langkah Menyusun Business Model Canvas

Petakan Model Bisnis Awal Saat Ini

Sebelum menyusun sebuah model bisnis ke dalam BMC, langkah pertama yang harus dilakukan ialah membuat model bisnis awal. Model bisnis awal harus dimiliki terlebih dahulu sebelum menyusun BMC, ini berguna untuk membantu kita mengetahui seperti apa dasar dan rencana bisnis secara garis besar.

Lakukan Analisis SWOT

Setelah memiliki model bisnis awal, langkah selanjutnya adalah menganalisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Menganalisis SWOT dapat membantu kita untuk mengetahui apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan yang akan dimiliki oleh bisnis kita kedepannya. Sehingga jika perlu ada perbaikan bisa segera dilakukan.

Buat Penyempurnaan Model Bisnis Awal

Setelah melakukan pemetakan dan analisis SWOT di langkah sebelumnya, langkah terakhir adalah menyempurnakannya dan kemudian menyusun model bisnis awal ke dalam 9 blok elemen yang tersedia di BMC.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *