Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/www/html/pendidikanmaju.com/wp-content/themes/superfast/template-parts/content-single.php on line 35

Pengertian Buku Besar dan Contohnya

Posted on

Akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis dan usaha. Karena dari sinilah berbagai dasar kebijakan dibuat. Dalam akuntansi, buku besar adalah ikhtisar akhir yang sangat penting. Karena itu setiap pelaku bisnis atau usaha wajib memahami pengertian buku besar dan contohnya.

Mempelajari tentang buku besar sering berkaitan dengan istilah-istilah teknis yang rumit. Artikel ini akan berusaha menyajikan pengertian buku besar dan contohnya secara sederhana. Dengan harapan agar praktisi yang tanpa latar belakang akademis di bidang ini tetap dapat memahaminya secara mudah.

Pengertian Buku Besar

pengertian buku besar
Sumber: Photo by Oleg Magni from Pexels

Dalam dunia akuntansi, buku besar sering disebut dengan ledger. Pengertian buku besar adalah kumpulan rekening atau akun yang merangkum transaksi-transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.

Dari pengertian ini kita dapat pahami bahwa buku besar terbentuk dari kumpulan akun atau rekening. Akun-akun yang ada di dalam buku besar merupakan akun induk yang membawahi beragam transaksi. Contoh: aktiva lancar, modal, utang, dan sebagainya.

Dalam hal pencatatan transaksi, jenis akun dalam buku besar digolongkan ke dalam 2 kelompok.

  1. Akun riil, ialah akun-akun yang ada pada laporan neraca (balance sheet) seperti: aktiva, modal, kewajiban, dan utang.
  2. Akun nominal, ialah akun-akun yang ada pada laporan rugi laba, seperti: beban, dan pendapatan.

Buku besar tersebut diisi berdasarkan catatan transaksi dari jurnal harian perusahaan. Transaksi yang tercatat dalam jurnal dimasukkan (di-posting) ke dalam akun yang sesuai.

Contoh, dalam 1 hari, sering terjadi beragam transaksi: utang, pemasukan, pengeluaran, penambahan modal, dan lain-lain. Semua transaksi tersebut akan dicatat secara runut di jurnal harian. Dari jurnal, catatan transaksi akan dipindah berdasarkan kategori ke dalam akun-akun yang sesuai.

Fungsi Buku Besar

fungsi buku besar
Sumber: Pexels.com

Untuk tujuan akuntansi, buku besar memiliki beberapa fungsi. Diantara fungsi buku besar adalah:

  1. Sebagai alat pencatatan transaksi keuangan (akuntansi) yang baik dan benar.
  2. Membantu memposting transaksi ke dalam akun atau rekening yang benar.
  3. Memudahkan dalam menyeimbangkan akun kredit dan debet.
  4. Dapat memudahkan penelusuran transaksi keuangan secara lebih mudah dan cepat.
  5. Sebagai bahan utama penyusunan laporan keuangan bisnis secara berkala.
  6. Membantu membuat laporan keuangan secara mudah, tepat waktu, dan kredibel.

Melihat fungsi buku besar yang sangat penting, perlu setiap praktisi bisnis untuk memahami pengertian buku besar dan contohnya ini.

Bentuk Buku Besar

Bentuk buku besar akuntansi merujuk kepada cara-cara yang lazim digunakan mencatat transaksi ke dalam akun di buku besar. Ada 4 cara atau bentuk buku besar yang lazim digunakan.

Bentuk T

Buku besar bentuk T merupakan cara pencatatan buku besar yang paling sederhana dan lazim digunakan pada perusahaan skala kecil. Cara ini simpel dan efektif digunakan dalam mencatat transaksi yang tidak terlalu rumit.

Lihat contoh pencatatan transaksi buku besar bentuk T berikut!

contoh buku besar bentuk T
Sumber: AkuntansiLengkap.com

Bentuk Skontro

Skonto berarti bersebelahan atau sebelah-menyebelahi. Dalam bentuk ini sudah didapati tanggal, keterangan, dan referensi, dengan kolom utama debit dan kredit yang bersebelahan.

Lihat contoh pencatatan transaksi buku besar bentuk skontro berikut!

bentuk-buku-besar-dua-kolom-skontro
Sumber: AkuntansiLengkap.com

Bentuk Staffle Kolom Tunggal

Bentuk staffle meletakkan semua transaksi dalam satu lajur kolom yang sama, dengan tambahan keterangan yang berbeda. Ini memudahkan penelusuran transaksi secara runut dengan tetap mempertimbangkan perincian debet dan kreditnya.

Lihat contoh pencatatan transaksi buku besar bentuk staffle kolom tunggal berikut!

buku besar bentuk staffle kolom saldo tunggal
Sumber: AkuntansiLengkap.com

Bentuk Staffle Kolom Rangkap

Bentuk staffle kolom rangkap hampir serupa dengan bentuk staffle kolom tunggal. Perbedaannya terletak pada pembagian saldo ke dalam kolom debit dan kredit.

Lihat contoh pencatatan transaksi buku besar bentuk staffle kolom tunggal berikut!

bentuk-buku-besar-empat-kolom-1-staffle
Sumber: AkuntansiLengkap.com

Setiap bentuk buku besar memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Semakin rumit, semakin banyak informasi yang dapat disajikan. Tetapi juga semakin kompleks untuk menyusun dan menguraikannya dalam laporan. Begitupun sebaliknya.

Kuncinya ada pada mana yang lebih efektif bagi perusahaan sesuai dengan skala dan kebutuhannya.

Cara Pengisian Buku Besar

Seperti disinggung sebelumnya, pemindahan catatan transaksi dari jurnal ke dalam buku besar disebut dengan posting. Dalam melakukan posting, diperlukan kehati-hatian agar tidak salah dalam memasukkan transaksi ke akun yang sesuai.

Kesalahan pengisian dalam buku besar dapat menyebabkan ketidaksesuaian catatan dengan transaksi. Ini akan mengacaukan akuntansi dan dapat menyebabkan kesalahan laporan keuangan.

Untuk cara posting ke buku besar akuntansi, perlu memperhatikan langkah-langkah beriktu.

  1. Unsur pertama yang dipidahkan adalah tanggal transaksi. Ini akan membantu dalam mem-posting secara runut.
  2. Selanjutnya adalah pindahkan keterangan sesuai dengan akun masing-masing.
  3. Lalu pindahkan nominal angka ke dalam kolom debet atau kredit sesuai dengan akun yang tepat.
  4. Catat nomor jurnal (halaman) dan pindahkan ke dalam kolom referensi.
  5. Catat nomor referensi pada kolom di jurnal umum dan pindahkan sesuai akun yang tepat.

Perhatikan contoh pemindahbukuan catatan transaksi berikut dari jurnal ke buku besar.

pemindahbukuan ke buku besar
Sumber: AkuntansiLengkap.com

Pemindahbukuan dari Jurnal Umum ke Buku Besar

Untuk lebih jelas lagi dalam memahami pengertian buku besar dan contohnya, perhatikan pencatatan transaksi berikut. Ini adalah contoh kasus pencatatan transaksi atas bengkel Maju Jaya milik tuan Annuri pada bulan Februari tahun 2020.

Tanggal Transaksi
Feb
2020
1 Tn. Annuri menyerahkan uangnya untuk digunakan sebagai modal awal bengkel dengan jumlah Rp 35.000.000
2 Bengkel menerima kredit dari Bank dengan jumlah Rp 90.000.000
4 Bengkel membeli peralatan dengan total biaya Rp 75.000.000
5 Bengkel membayar biaya sewa tempat untuk 1 tahun dengan jumlah Rp 3.000.000
7 Membeli perlengkapan dari Toko Berkah Murni secara TUNAI dengan total biaya Rp 1.400.000
20 Menerima pemasukan dari layanan perawatan kendaraan pelanggan sebesar Rp 52.000.000
20 Membeli perlengkapan dari Toko Abadi Jaya Sport secara KREDIT dengan total biaya Rp 6.000.000
23 Perlengkapan habis dipakai sebesar Rp 3.500.000
25 Pembayaran upah atau gaji karyawan sebesar Rp 6.750.000
26 Pembayaran biaya-biaya lain sebesar Rp 2.250.000
28 Pembayaran cicilan pinjaman ke Bank dengan rincian Rp 5.000.000 untuk angsuran pokok, dan Rp 1.000.000 untuk bunga pinjaman
28 Perkiraan penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp 1.900.000

 

Bentuk pencatatan di atas adalah yang terdapat pada jurnal umum atau jurnal harian. Adapun ketika terjadi pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar, maka bentuknya, sesuai masing-masing akun adalah sebagai berikut.

Contoh buku besar Kas

Contoh buku besar

contoh buku besar

Contoh Buku Besar

Bentuk yang digunakan dalam pencatatan di buku besar di atas adalah bentuk staffle dengan kolom tunggal.

Nah, sekarang sudah paham kan tentang pengertian buku besar dan contohnya. Jika belum silakan dibaca dan direnungkan lagi pengertian, fungsi, bentuk, dan contoh buku besar tersebut. Selamat belajar dan semoga sukses selalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *