Daftar Isi
Bagi kamu yang ingin membangun sebuah bisnis, komunitas, organisasi, atau yang saat ini memang sedang menjalani dan memimpinnya? Kamu perlu tahu bahwa selain ilmu wirausaha dan organisasi, kamu juga perlu belajar ilmu kepemimpinan. Karena tentunya ketika bisnis atau organisasimu berkembang, kamu akan membutuhkan orang lain yang akan menjadi anggotamu.
Masalahnya menjadi bos bukan perkara gampang, sebab jika kamu asal-asalan dalam menjalankannya, bukan hanya karyawanmu yang akan melarikan diri, tapi bisnismu juga bisa gulung tikar. Oleh sebab itu kamu harus mengetahui dan belajar mengenai menjadi pemimpin yang baik. Sehingga organisasi atau bisnis yang kamu pimpin bisa sukses dan bertahan lama.
Sebelum berfokus pada praktek-praktek kempemimpinan, baiknya kamu perlu tahu macam-macam gaya kepemimpinan untuk memilih satu diantaranya yang paling sesuai dengan dirimu dan organisasi atau bisnis yang akan dibangun.
Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini menempatkan pemimpin sebagai koordinator yang bertugas mendiskusikan setiap keputusan yang akan diambil dengan para bawahannya. Sehingga setiap orang berhak berpendapat dalam setiap keputusan yang dibuat. Dengan begitu setiap keputusan bernilai sebagai hasil dari kerja sama sehingga akan memperkuat kerja tim.
Kepemimpinan ini juga dinilai sebagai salah satu kepemimpinan yang populer digunakan, karena memberikan manfaat yang lebih banyak. Salah satunya adalah pemecahan masalah yang lebih baik, sebab setiap orang bebas menyuarakan pendapat mereka serta solusi yang diusulkan sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing. Sehingga keputusan lebih kaya dasar serta solutif.
Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan ini bertentangan dengan kepemimpinan demokratis, sehingga pemimpin memiliki kekuatan yang absolut. Keputusan yang diambil berdasar pada pendapat dari pemimpin dan seringkali abai dengan pendapat orang lain. Gaya kepemimpinan ini tidak bisa diterapkan pada semua bidang pekerjaan, karena rentan menimbulkan konflik.
Namun gaya ini efektif digunakan pada instansi militer yang menuntut kedisiplinan dan kepatuhan yang tinggi dari anggotanya. Serta pendapat yang satu arah sehingga timbul kesatuan gerak yang kuat dan tidak terpecah-pecah. Oleh sebab itu pemimpin yang ditunjuk haruslah unggul dalam intelejensi, wawasan dan pengalaman sehingga mampu membuat keputusan sendiri.
Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan ini disebut juga laissez-faire, gaya ini memungkinkan seorang pemimpin untuk memberikan kewenangan secara mutlak pada bawahan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab pemimpin. Gaya kepemimpinan ini perlu ditunjang dengan sistem pengawasan yang ketat, untuk memastikan pelaksana kewenangan bekerja dengan baik.
Penunjukkan kewenangan juga harus kepada orang yang tepat, yakni yang amanah terhadap wewenang, memliki keahlian dan wawasan terkait bidang perusahaan yang dipimpin, sehingga kredibel untuk menjalankan tugas pimpinan.
Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin karismatik seringkali disebut sebagai natural born leader, sebab umumnya karisma terbentuk dari nilai-nilai personal serta nilai sosial yang diyakininya di tempat dia dibesarkan. Sehingga prosesnya lumayan panjang dan tidak bisa didapatkan dengan instan. Pemimpin ini bisa menggerakkan bawahannya secara alami untuk mencapai targetnya.
Kepemimpinan Transaksional
Kekhasan gaya kepemimpinan ini adalah pemimpin akan memberi imbalan atau reward jika tim yang dipimpinnya berhasil mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang memuaskan serta mencapai target yang telah ditetapkan. Imbalan bisa berupa insentif, makanan, liburan, dan yang lainnya.
Cara ini akan berjalan efektif jika imbalan diberikan untuk mengapresiasi tim yang memang sedang mengerjakan proyek besar atau pekerjaan tambahan. Hal itu akan menyebabkan tim merasa diapresiasi, bukan beranggapan sedang dieksploitasi.
Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin yang menggunakan gaya ini akan selalu berupaya untuk mengubah timnya menjadi lebih baik. Perubahan yang dilakukan bisa berupa penambahan atau peningkatan kemampuan sehingga menjadikan anggota lebih produktif dan bekerja dengan efektif dan efisien.
Cara ini bisa diterapkan dengan memberikan tingkatan pekerjaan, dimulai dengan pekerjaan yang ringan, kemudian berangsur menjadi lebih berat dari sebelumnya hingga ke tingkat yang sulit. Cara ini termasuk cara yang mampu memberikan perubahan cara kerja dan kemampuan yang signifikan pada diri karyawan.
Kepemimpinan Birokrasi
Dalam menjalankan tugasnya pemimpin selalu taat dan mengacu pada standar operasional pekerjaan dan ketentuan yang berlaku. Gaya kepemimpinan biasanya tidak menyukai perubahan dan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah. Karena sifat dari kepemimpinan ini lebih bersifat konservatif dan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Kepemimpinan Partisipatif
Gaya ini memberikan ruang kebebasan bagi anggota untuk berperan dalam pembuatan keputusan. Sehingga memungkinkan bawahan dapat mengeluarkan pendapatnya, selain itu pemecahan masalah dan penentu keputusan bisa dilakukan setiap orang secara bergantian. Sehingga mendorong terjalinnya hubungan persahabatan dan saling percaya antar anggota.
Kepemimpinan Analitis
Pemimpin akan banyak melakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi di perusahaan. Jadi setiap akan menentukan keputusan harus melakukan analisa yang layak dan menyeluruh terlebih dahulu. Sehingga banyak menekankan pada aspek logika dan cara-cara ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan ini memungkinkan pemimpin untuk memiliki berbagai gaya sehingga bisa berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Jadi sifatnya lebih fleksibel dibandingkan gaya lainnya, karena senantiasanya menyesuaikan konteks yang sedang terjadi. Selain itu gaya ini memungkinkan pemimpin mengambil keputusan yang tepat di berbagai kondisi.
Apakah kamu sudah ada gambaran mengenai gaya kepemimpinan yang akan kamu pilih? Jika sudah maka selanjutnya kamu perlu pelajari juga secara lebih mendalam mengenai langkah-langkah untuk menerapkan kepemimpinan tersebut dalam kegiatan operasional bisnis atau organisasimu. Supaya Kamu bisa menerapkan kepemimpinan yang tepat dan akhirnya bisa membuat para sdm bergerak lebih baik.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://accounts.binance.com/fr/register?ref=FIHEGIZ8